Liga Premier telah mengadakan pertemuan darurat dengan 20 pemegang sahamnya untuk menyelesaikan penyelesaian keuangan penting sebelum pemerintah membentuk regulator sepak bola independen. Pertemuan yang dijadwalkan pada 29 Februari ini bertujuan untuk membahas proposal New Deal yang dapat diajukan kepada 72 mitra Liga Sepak Bola Inggris (EFL). RUU Tata Kelola Sepakbola pemerintah, yang memberikan wewenang pengawas baru untuk memaksakan penyelesaian keuangan pada olahraga tersebut, diperkirakan akan diterbitkan pada waktu yang hampir bersamaan. Klub-klub Liga Premier akan memiliki opsi untuk melakukan pemungutan suara mengenai Kesepakatan Baru pada pertemuan tersebut, dengan pertemuan tambahan dijadwalkan pada 11 Maret jika diperlukan. Proyeksi biaya New Deal diperkirakan antara £837 juta dan £925 juta selama enam tahun, tergantung pada pembayaran sejumlah £88 juta untuk musim saat ini. Sekretaris Kebudayaan, Lucy Frazer, telah mendesak klub-klub tersebut untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka mengenai penyelesaian sebelum badan pengawas baru dibentuk. Pembicaraan antara Liga Premier dan EFL telah berlangsung selama beberapa bulan, dengan perpecahan mengenai skala dan struktur kesepakatan yang diusulkan menyebabkan penundaan. Namun, diskusi terkini lebih konstruktif, menurut ketua eksekutif Liga Premier, Richard Masters. Beberapa klub EFL percaya bahwa regulator baru akan bertanggung jawab untuk memberlakukan kesepakatan, namun pejabat pemerintah memperkirakan bahwa mungkin diperlukan waktu hingga tahun 2026 agar pengawas tersebut dapat beroperasi penuh. Klub-klub Liga Premier telah menyatakan keprihatinannya mengenai biaya subsidi EFL dan kurangnya kejelasan mengenai kewenangan regulator dan reformasi keuangan lainnya. Liga Premier juga menghadapi tantangan hukum, termasuk perselisihan dengan Manchester City mengenai aturan transaksi pihak terkait. Pemerintah telah menyoroti kesenjangan finansial antara klub-klub Liga Premier dan Championship, dan menekankan perlunya distribusi pendapatan yang lebih adil. Liga Premier menolak berkomentar mengenai masalah ini.
Arjun Singh adalah jurnalis olahraga yang berdedikasi dan berwawasan luas dari India, dengan spesialisasi sepak bola Liga Premier. Dengan kemampuan analisis mendetail dan penyampaian cerita yang menarik, Arjun membawa perspektif unik ke kancah sepak bola global.