Klub Sepak Bola Everton telah menerima dorongan yang signifikan dalam perjuangan mereka untuk menghindari degradasi setelah pengurangan 10 poin mereka karena melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan Liga Premier dikurangi menjadi enam poin di tingkat banding.
Akibat pengurangan tersebut, Everton naik dua peringkat di klasemen Liga Inggris, kini duduk di peringkat ke-15 dengan 25 poin. Ini menempatkan mereka unggul lima poin dari zona degradasi, dengan Luton Town kini menempati salah satu dari tiga tempat terbawah.
Pada bulan November, Everton terkena sanksi olahraga terbesar dalam sejarah Liga Premier karena melanggar aturan keuangan sebesar £19,5 juta hingga musim 2021-2022. Klub awalnya membantah adanya pelanggaran tetapi mengakui pada sidang bulan Oktober bahwa mereka telah melampaui kerugian yang diizinkan sebesar £105 juta selama periode tiga tahun sebesar £9,7 juta. Selain itu, Everton masih menghadapi tuntutan kedua di Liga Inggris untuk periode yang berakhir pada 2022-2023.
Dewan banding mengurangi denda 10 poin dengan alasan komisi awal melakukan kesalahan hukum saat menjatuhkan sanksi. Dewan menyatakan bahwa komisi tersebut salah jika mengklaim bahwa Everton kurang transparan mengenai pendanaan stadion baru mereka, meskipun klub tersebut salah menggambarkan biayanya. Dewan juga mencatat bahwa komisi seharusnya mempertimbangkan tolok ukur yang tersedia mengenai tingkat hukuman, seperti yang ada di Liga Sepak Bola Inggris (EFL), ketika menentukan proporsionalitas sanksi.
Namun, dewan banding menolak tujuh dari sembilan alasan banding Everton. Hal ini termasuk argumen bahwa kerugian yang terkait dengan kesepakatan sponsorship dengan Alisher Usmanov, bunga pinjaman yang diambil untuk stadion, dan kerugian finansial terkait dengan pemutusan kontrak pemain karena tuduhan pelecehan anak harus dianggap sebagai faktor yang meringankan.
Everton telah menyatakan kepuasannya terhadap keputusan dewan banding, dengan menyatakan bahwa mereka yakin pengurangan 10 poin awal tidak tepat jika dibandingkan dengan tolok ukur yang ada, seperti peraturan EFL dan peraturan Liga Premier sendiri jika terjadi kebangkrutan. Klub juga menyoroti pentingnya keputusan dewan banding untuk membatalkan temuan komisi awal bahwa Everton telah gagal bertindak dengan itikad baik.
Meski mengalami pengurangan poin, Everton tetap berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan Premier League dalam proses yang sedang berlangsung terkait periode akuntansi yang berakhir pada Juni 2023. Pihak klub masih mempertimbangkan implikasi yang lebih luas dari keputusan tersebut dan tidak akan memberikan komentar lebih lanjut saat ini. .
Keberhasilan banding Everton menimbulkan pertanyaan tentang tata kelola Liga Premier dan proses regulasi yang menyebabkan pengurangan 10 poin. Argumen klub yang menentang usulan sanksi enam poin Liga Premier ditambah poin tambahan untuk kerugian finansial ditolak oleh komisi, namun keputusan dewan banding menunjukkan bahwa mungkin ada kelemahan dalam kebijakan sanksi liga.
Kesimpulannya, pengurangan 10 poin bagi Everton karena melanggar aturan keuntungan dan keberlanjutan Liga Premier telah dikurangi menjadi enam poin di tingkat banding. Keputusan ini telah meningkatkan posisi klub di liga dan memberikan dorongan signifikan dalam perjuangan mereka menghindari degradasi. Keputusan dewan banding menyoroti potensi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan komisi awal dan menimbulkan pertanyaan tentang tata kelola Liga Premier. Everton tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Liga Premier dalam proses yang sedang berlangsung dan akan terus menilai implikasi yang lebih luas dari keputusan tersebut.
Arjun Singh adalah jurnalis olahraga yang berdedikasi dan berwawasan luas dari India, dengan spesialisasi sepak bola Liga Premier. Dengan kemampuan analisis mendetail dan penyampaian cerita yang menarik, Arjun membawa perspektif unik ke kancah sepak bola global.