Perbincangan seputar peraturan Financial Fair Play (FFP) semakin intensif, menyoroti aktivitas keuangan klub-klub Liga Premier. Dengan peraturan FFP yang dirancang untuk menjaga keseimbangan kompetitif dengan membatasi kerugian hingga £105 juta selama tiga tahun, dakwaan baru-baru ini terhadap Everton, Nottingham Forest, dan Manchester City telah menghidupkan kembali perdebatan mengenai masalah ini.
Analisis pengeluaran bersih klub-klub Premier League dari musim 2019/20 hingga 2023/24 menawarkan wawasan menarik mengenai operasional keuangan tim-tim papan atas Inggris. Pengawasan ditingkatkan mengingat kisah pengurangan poin Everton, di mana penalti awal 10 poin untuk pelanggaran FFP dikurangi menjadi enam setelah komisi independen mengidentifikasi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan di Liga Premier.
Daftar sepuluh pembelanja bersih tertinggi di Liga Premier selama periode ini, milik Transfermarkt, menguraikan peringkat berikut:
Keunggulan besar Chelsea dalam belanja bersih sejalan dengan strategi pasar mereka yang agresif menyusul akuisisi yang dilakukan oleh miliarder Amerika Todd Boehly, yang melampaui angka pengeluaran sebesar €1 miliar. Daftar tersebut menghadirkan kejutan, seperti Aston Villa dan Tottenham Hotspur yang belanja pemainnya melebihi raksasa Liverpool dan Manchester City, dua klub terakhir mendapat keuntungan dari penjualan pemain yang signifikan, termasuk kepergian Harry Kane dari Tottenham pada tahun 2023.
Hilangnya Everton dari sepuluh besar, dengan pembelanjaan bersih hanya £24,7 juta selama musim yang dianalisis, menggarisbawahi keadaan unik seputar biaya FFP mereka, terutama terkait dengan pengeluaran untuk stadion mereka yang akan datang, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Dinamika keuangan di Premier League ini tidak hanya memicu perdebatan seputar peraturan FFP namun juga menggarisbawahi berbagai strategi yang diterapkan klub-klub dalam menavigasi lanskap kompetitif sepak bola Inggris. Ketika penyelidikan dan diskusi terus berlanjut, dampak manajemen keuangan terhadap kinerja klub dan keseimbangan liga tetap menjadi topik penting bagi para penggemar, analis, dan badan pemerintahan.
(Pertama kali dilaporkan oleh: Transfermarkt)
Arjun Singh adalah jurnalis olahraga yang berdedikasi dan berwawasan luas dari India, dengan spesialisasi sepak bola Liga Premier. Dengan kemampuan analisis mendetail dan penyampaian cerita yang menarik, Arjun membawa perspektif unik ke kancah sepak bola global.