Liga Inggris mengakui ada 20 keputusan salah yang diambil melalui VAR musim ini. Namun, mereka berpendapat bahwa mayoritas pendukung mendukung teknologi ini, mengutip survei yang dilakukan oleh liga itu sendiri. Menurut survei, terdapat peningkatan sebesar 14% dalam pengambilan keputusan yang benar sejak diperkenalkannya VAR.
Rincian survei tersebut belum dipublikasikan, namun Tony Scholes, chief football officer Liga Premier, baru-baru ini membahas kinerja VAR dan rencana perbaikannya dalam sebuah wawancara dengan reporter senior Rob Dorsett.
Sebelum diperkenalkannya VAR, 82% keputusan wasit dianggap benar. Sejak penerapan VAR, angka ini meningkat menjadi 96%. Scholes menegaskan bahwa VAR merupakan alat yang sangat efektif dalam mendukung ofisial pertandingan di lapangan.
Untuk memastikan peningkatan standar wasit, Liga Premier membentuk panel independen yang disebut Panel Insiden Pertandingan Utama (panel KMI). Terdiri dari mantan pemain, pelatih, dan wasit, panel ini menilai semua keputusan penting yang dibuat oleh wasit di setiap pertandingan Liga Premier. Pendapat mereka kemudian digunakan oleh Liga Premier dan Professional Match Game Officials Limited (PGMOL) untuk meningkatkan standar.
Berdasarkan penilaian panel KMI, VAR telah melakukan intervensi dengan benar sebanyak 57 kali pada musim ini. Namun, terdapat 20 kesalahan VAR, dengan 17 di antaranya adalah kegagalan intervensi ketika panel menganggap hal tersebut diperlukan. Tiga keputusan salah diambil saat VAR melakukan intervensi, termasuk kesalahan faktual yang menganulir gol Luis Diaz untuk Liverpool melawan Tottenham. Panel juga mengidentifikasi dua kesalahan subjektif ketika VAR melakukan intervensi.
Scholes mengakui ada dua masalah besar terkait VAR yang perlu diatasi. Pertama, waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa keputusan terlalu banyak dan mempengaruhi alur permainan. Kedua, pengalaman suporter di dalam stadion di bawah standar dan memerlukan perbaikan.
Scholes mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap batasan yang diberlakukan oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) saat ini, yang membatasi apa yang dapat dikatakan oleh Liga Premier selama dan setelah proses VAR. Namun, ia yakin bahwa kemajuan akan terjadi, dan baik video maupun audio pada akhirnya akan diputar secara langsung dan dijelaskan setelahnya untuk meningkatkan transparansi.
Liga Premier dan PGMOL telah memulai proyek untuk mengidentifikasi VAR spesialis masa depan dari liga yang lebih rendah. Para wasit ini akan menjalani pelatihan untuk mengembangkan sekelompok spesialis VAR yang akan melengkapi kelompok VAR terpilih yang sudah ada.
Liga Premier memiliki rencana untuk memperkenalkan offside semi-otomatis, serupa dengan UEFA dan FIFA. Namun, permasalahan teknis pada sistem yang sedang diuji coba perlu diatasi sebelum implementasi. Liga bertujuan untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan dan akan meminta persetujuan klub sebelum memperkenalkan teknologi ini.
Kesimpulannya, meskipun VAR telah meningkatkan pengambilan keputusan yang benar, terdapat beberapa kesalahan dan masih perlu perbaikan. Liga Premier berkomitmen untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan kinerja keseluruhan dan transparansi VAR.
Arjun Singh adalah jurnalis olahraga yang berdedikasi dan berwawasan luas dari India, dengan spesialisasi sepak bola Liga Premier. Dengan kemampuan analisis mendetail dan penyampaian cerita yang menarik, Arjun membawa perspektif unik ke kancah sepak bola global.